Pada perkembangannya, rumah tradisional Jawa Tengah dan sekitarnya mempunyai bentukan pokok, yaitu bentuk bangunan yang disebut “Limasan”. Bentuk bangunan ini merupakan perkembangan dari bentuk bangunan yang ada sebelumnya. Kata “limasan” ini diambil dari kata “Lima-Lasan”, Yakni perhitungan sederhana penggunaan ukuran-ukuran : “molo” 3 meter dan “blandar” 5 meter. Akan tetapi apabila “molo” 10 meter, maka “blandar” harus memakai ukuran 15 meter (”limasan” = Lima Belas = 15). Dalam perkembangan selanjutnya bentuk bangunan “limasan” ini memiliki beberapa
variasi bentukan, yaitu :
1. Rumah Tradisional Limasan Lawakan
2. Rumah Tradisional Limasan Gajah Ngombe
3. Rumah Tradisional Limasan Gajah Njerum
4. Rumah Tradisional Limasan Apitan
5. Rumah Tradisional Limasan Klabang Nyander
6. Rumah Tradisional Limasan Pacul Gowang
7. Rumah Tradisional Limasan Gajah Mungkur
8. Rumah Tradisional Limasan Cere Gancet
9. Rumah Tradisional Limasan Apitan Pengapit
10. Rumah Tradisional Limasan Lambang Teplok
11. Rumah Tradisional Limasan Semar Tinandhu
12. Rumah Tradisional Limasan Trajumas Lambang Gantung
13. Rumah Tradisional Limasan Trajumas
14. Rumah Tradisional Limasan Apitan
15. Rumah Tradisional Limasan Trajumas Lawakan
16. Rumah Tradisional Limasan Sinom Lambang Gantung Rangka Kutuk Ngambang
sumber artikel : Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta
oleh : Drs.H.J. Wibowo, Drs. Gatut Murniatmo, Sukirman Dh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar