Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 08 Januari 2012

SASTRA PERBANDINGAN 3

PERBANDINGAN CERITA NABI MUSA A.S dengan CERITA SIUNG WANARA


Synopsis kelahiran Nabi Musa. a.s
Raja Fir’aun mendapat ramalan dari seorang ahli nujum, bahwa menurut firasat falaknya, seorang bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Isra'il yang kelak akan menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya. Dari ramalan tersebut, Raja Fir'aun segera mengeluarkan perintah agar semua bayi lelaki yang dilahirkan di dalam lingkungan kerajaan Mesir dibunuh dan agar diadakan pengusutan yang teliti sehingga tiada seorang pun dari bayi lelaki, tanpa terkecuali, terhindar dari tindakan itu.
Pada suatu hari Yukabad melahirkan seorang
bayi laki-laki. Yukabad tidak merasa tenang dan selalu berada dalam keadaan cemas dan khuatir terhadap keselamatan bayinya. Allah memberi ilham kepadanya agar menyembunyikan bayinya di dalam sebuah peti yang tertutup rapat, kemudian membiarkan peti yang berisi bayinya itu terapung di atas sungai Nil. Allah menjamin akan mengembalikan bayi itu kepadanya bahkan akan mengutuskannya sebagai salah seorang rasul.
Suatu hari istri Fir’aun, Aisyah, menemukan bayi di sungai Nil dan atas persetujuan dari Fir’aun, bayi itu dipeliharanya. Bayi itu diberi nama Musa. Sampai Musa itu dewasa, Musa menentang Fir’aun karena menyembah selain Allah. Fir’aun dan semua pengikutnya musnah di laut Merah.

Synopsis cerita Siung Wanara
Cerita dimulai dengan negeri pajajaran yang mendapat bencana besar. Banyak orang meninggal dan sang raja menjadi sangat prihatin. Dia memanggil para juru nujumnya dan bertanya kepada mereka apa yang harus dilakukan. Untuk membebaskan negerinya dari kemalangan itu raja harus mengadakan selamatan dalam bentuk makanan yang enak-enak, setelah menyantapnya ia harus tidur bersama selir-selirnya. Dengan demikian negeri akan bersih dari kemalangan. Akan tetapi kata mereka raja itu sendiri akan menemui ajalnya ditangan puteranya sendiri, putra yang lahir dari salah satu selirnya.
Raja melaksanakan anjuran para nujumnya. Setelah menyelenggarakan pesta yang meriah ia mabuk berat. Kemudian ia meniduri salah satu selirnya ,dan pilihannya kebetulan jatuh pada seorang selir yang diramal oleh pertapa akan hamil. Pada waktunya selir itu melahirkan bayi laki-laki . raja ingat ramalan juru nujumnya dan ia menyuruh orang untuk meracuni bayi tersebut, namun racun yang diberikan tidak berpengaruh. Kemudian ia memutuskan untuk memotong motong bayi itu, tetapi para inangnya berhasil membujuk  raja untuk tidak jadi melakukanya. Mereka bersumpah akan menempatkan bayi itu dikeranjang dan dihanyutkan ke sungai kerrawang. Akhirnya raja menyetujuinya dan bayi itu dihanyutkanlah ke sungai kerrawang.
Seorang nelayan bernama kyai buyut kerrawang menemukan bayi tersebut dan membesarkan anak tersebut hingga akhirnya raja pajajaran tersebut mati ditangan anaknya sendiri (Siung wanara).


Studi pengaruh cerita “kelahiran nabi Musa” terhadap cerita Jawa “Siung Wanara”
1.      Jati diri kedua cerita
Cerita kelahiran nabi Musa merupakan salah satu karya Islam yang termasuk sejarah. Diperkirakan Musa hidup pada abad ke-13 SM, bersamaan sekitar masa Ramses II, dan dianggap pimpinan perpindahan besar-besaran bangsa Israel dari Mesir, wafat tahun 1237 SM. Cerita nabi Musa mulai dikenal saat nabi Musa masih hidup yaitu dalam bentuk lisan lalu menjadi sebuah karya yang ditulis setelah nabi Musa wafat. Perkembangan selanjutnya, cerita kelahiran nabi Musa menjadikan banyak versi, seperti di Jawa. Dengan mengambil tema dan alur yang memiliki kemiripan, cerita Siung Wanara lahir. 
Cerita Siung Wanara yang diambil dari babad tanah jawi merupakan karya asli sastra jawa yang mendapat pengaruh dari cerita Musa. Ditulis sekitar tahun 1941. Cerita ini merupakan cerita tentang berdirinya majapahit memadukan latar belakang tokoh pahlawannya, yaitu Siung wanara yang kemudian dipanggil Banyak Wide.

2.      Pengaruh cerita lahirnya nabi Musa terhadap tema dan amanat babad Siung wanara
Cerita lahirnya nabi Musa memiliki tema perjuangan  hidup, yang juga diadopsi oleh cerita siung wanara yang berkembang di tanah jawa.
Amanat yang terkandung dari cerita kelahiran nabi musa adalah bahwa orang harus selalu berjuang dan tidak berputus asa untuk hidupnya selama hal yang diperjuangkan itu baik. Secara teoritis diperkirakan cerita kelahiran musa mempengaruhi cerita siung wanara. Hal itu karena adanya intertekstual dari cerita Musa dan resepsi yang kebanyakan datang dari kaum muslim.

3.      Pengaruh cerita kelahiran nabi Musa terhadap alur babad Siung wanara
Cerita kelahiran Nabi Musa mempunyai alur yang intinya adalah kelahiran, perpisahan, pertemuan, kemenangan. Dalam perpisahan itu merupakan awal perjuangan hidup musa. Alur ini juga diadopsi sama persis oleh cerita siung wanara. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar